Panggung Krapyak


Mengunjungi Panggung Krapyak, berarti mengunjungi salah satu bangunan penting bagi Kraton Yogyakarta. Panggung Krapyak termasuk bangunan yang terletak di poros imajiner kota Yogyakarta, menghubungkan Gunung Merapi - Tugu Jogja - Kraton Yogyakarta - Panggung Krapyak dan Laut Selatan. Poros Panggung Krapyak hingga Kraton menggambarkan perjalanan manusia dari lahir hingga dewasa. Wilayah sekitar panggung melambangkan kehidupan manusia saat masih dalam kandungan, ditandai dengan adanya kampung Mijen di sebelah utara Panggung Krapyak sebagai lambang benih manusia.
Bangunan Panggung Krapyak berbentuk persegi empat seluas 17,6 m x 15 m, yang dindingnya terbuat dari bata merah dilapisi semen cor dan disusun ke atas setinggi 10 m ini, kini dindingnya tampak berwarna hitam, menunjukkan usia yang sudah tua. Arsitektur bangunan panggung ini cukup unik, setiap sisi bangunannya memiliki sebuah pintu dan dua buah jendela. Pintu dan jendela itu hanya berupa sebuah lubang tanpa penutup, dimana bagian bawahnya memiliki bentuk persegi dengan bagian atasnya melengkung, seperti rancangan pintu dan jendela di masjid-masjid.
Bangunan panggung ini sendiri terbagi menjadi dua lantai. Lantai pertama memiliki 4 ruang dan lorong pendek yang menghubungkan pintu dari setiap sisi. Kalau matahari bersinar terang, cahayanya akan menembus ke dalam lantai pertama bangunan lewat pintu dan jendela. Adanya sinar matahari membuat nuansa tua yang tercipta dari kondisi bangunan serta udara yang lebih lembab dan dingin akan langsung menyergap.
Mengunjungi lokasi Panggung Krapyak, Anda akan merasakan kesejukan kawasan tersebut karena banyaknya pohon rindang yang membuat Panggung Krapyak dan sekitarnya menjadi nyaman dan tidak terlalu panas dari sengatan matahari.
Kawasan Krapyak, tempat Panggung Krapyak berada ini sudah ramai dengan banyaknya penduduk yang bermukim di daerah tersebut. Salah satu cagar alam yang dimiliki Yogyakarta ini menjadi saksi sejarah di masa kerajaan Mataram dulu, dan saat ini Panggung Krapyak menjadi cagar budaya yang dilindungi oleh Undang-Undang. Sayangnya, Panggung Krapyak tidak dimaksimalkan untuk menarik kunjungan wisatawan yang ingin datang berkunjung ke kawasan ini.
Keistimewaan lainnya adalah Panggung Krapyak ini memiliki empat sisi, yang masing-masing sisi memiliki satu pintu dan dua jendela yang dipasang dengan jeruji/teralis besi. Keempat pintunya pun dalam keadaan terkunci dengan gembok sehingga siapapun tidak secara sembarangan bisa masuk Panggung Krapyak ini.
Saat ini kondisi Panggung Krapyak jauh lebih baik dibandingkan dulu. Kini Panggung Krapyak sudah mengalami renovasi dan revitalisasi sehingga seluruh bangunan ini menjadi tampak cantik dengan cat dinding yang sudah baru dan lebih segar tanpa meninggalkan kesan bangungan tua yang merupakan cagar budaya ini.
Pada malam hari, seperti halnya Tugu Yogyakarta, Panggung Krapyak ini juga dihiasi dengan lampu sorot yang dipasang di empat penjuru, barat,timur, utara dan selatan. Tiap sisi terdapat empat lampu sorot yang dipasang sehingga sorot lampu mampu menambah kekokohan Panggung Krapyak ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar